Minggu, 03 November 2013

KH Marzuki Mustamar Ceramah di Andong Boyolali

Acara Haul KH. ZUHDI HASAN DAN AKHIRUSSANAH PONDOK PESANTREN ZUMROTUTTHOLIBIEN Karang Joho Mojo Andong Boyolali Jawa Tengah

Sabtu, 02 November 2013

Pengajian Ahad Pagi 3 Nopember 2013

Pengajian Ahad Pagi Aswaja Center magetan penceramah KH Abdul Wahab dari Panekan Kab Magetan, menerangkan tentang kemulyaan bulan Muharam, bukan bulan angker dan gawat seperti sebagian manusia salah memahami bulan muharan atau disebut bulan suro, KH Abdul wahab menjelaskan bahwa bulan muharam adalah bulan barokah untuk perniikahan selanjutnya simak semoga manfaat

DOWNLOAD MP3 SHOLAWAT DAN QOSIDAH

DOWNLOAD MP3 RELIGY OPICK

Mp3 rebana jawa kh.ma'ruf islamuddin

Pengajian KH.Ma'ruf Islamudin (jaga 5 sebelum 5)

Pengajian KH Ma'ruf Islamudin OJO DUMEH TANSAH EILINGO LAN WASPODHO, amanat membawa selamat

Pengajian KH.Ma'ruf Islamudin (tanda-tanda penghuni surga)

Pengajian Ma'ruf Islamudin (devinisi musibah)

KH. Ma'ruf Islamuddin - Bahagia Hakiki

KH Uzairon Thoifur Abdillah TAUSYAH BAYAN MAGRIB 3 OKT 2013

Senin, 28 Oktober 2013

ADAKAH TARAWIH YANG BID'AH? Oleh Buya Yahya (BAB VI-VII)



 (BAB VI)
PENDAPAT ULAMA 4 MADZHAB TENTANG SHALAT TARAWEH
 1.     Imam An-Nawawi menyebutkan dalam Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab :
Mari kita kembali kepada Syaikhul Madzhab, Imam di dalam Madzhab Imam Syafi’i, Imam besar yaitu Imam An-Nawawi, Imam An-Nawawi sudah menjelaskan dalam kitab Syarah Muhadzdzab-nya, bahwasannya :

”Shalat Taraweh adalah satu Shalat sunnah yang sangat dikukuhkan sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits-hadits yaitu “20” (dua puluh rokaat) selain Witir dan jika ditambah dengan 3 rokaat Witir maka jadilah 23 rokaat. Oleh karena itu Ummat telah sepakat baik Salaf maupun Kholaf dari zaman Kholifah Ar-Rosyidin yaitu Sayyidina Umar bin Khaththab ra sampai zaman sekarang tidak ada satu Ulama pun yang berbeda dari para Imam Madzhab yang 4 kecuali yang diriwayatkan dari Imam Malik bin Anas yang mengatakan hingga 36 rokaat dengan hujjah pengamalan penduduk Madinah. Dan telah diriwayatkan dari Nafi’ beliau berkata : Aku melihat orang-orang di bulan Ramadhan Shalat (Taraweh) 39 rokaat dengan Witir 3 rokaat. . . . Namun riwayat yang masyhur dari Imam Malik adalah yang senada dengan pendapat jumhur dari kalangan Ulama Hanafiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah yaitu 20 rokaat, maka dari itu Ulama 4 madzhab sudah sepakat dan telah sempurna menjadi Sebuah Ijma’ (Kesepakatan Ulama) bahwa sholat taraweh adalah 20 rokaat”.

ADAKAH TARAWIH YANG BID'AH? Oleh Buya Yahya (BAB IV-V)



ADAKAH TARAWIH YANG BID’AH ?
Oleh Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon)
(BAB IV)
SHOLAT TARAWIH 8 ROKA’AT
Bagi orang yang mengenal hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dan perkataan para Ulama tentu amat sangat mudah untuk mengetahui bahwasannya Shalat Taraweh 8 roka’at itu tidak pernah diambil dari Nabi Muhammad SAW dan juga tidak pernah dilakukan oleh para Sahabat-Sahabat beliau khususnya para Khulafaur Rosyidin.

ADAKAH TARAWIH YANG BID'AH? Oleh Buya Yahya (BAB I-III)


ADAKAH TARAWIH YANG BID’AH ?
Oleh Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon)

Bismillahirrahmanirrahim.

Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah mewajibkan kepada kalian puasa di bulan Ramadhan dan aku menganjurkan kepada kalian untuk menghidupkan (malamnya dengan ibadah), maka barang siapa yang berpuasa di siang harinya dan menghidupkan dengan ibadah di malam harinya karena iman dan mengharap pahala (dari Allah SWT) maka akan diampuni dosanya yang telah lalu”
Di saat menjelang bulan Ramadhan, mari kita beri semangat diri kita dalam menyambut Ramadhan. Sehingga ketika kita memasuki bulan Ramadhan benar-benar penuh dengan kesiapan lahir dan batin untuk menggapai kemenangan dan kejayaan dihadapan Allah swt sebagai orang yang : “Kembali kepada Allah dengan pengampunan dan mendapat keberuntungan dan pahala yang besar”. Aamiin

Sabtu, 26 Oktober 2013

KH Marzuqi Mustamar, MP3 PENGAJIAN OKTOBER 2013

KH Yusron Kholid Ahad Pagi Dekatkan Diri Pada Allah Semua Masalah Akan Selesai
KH MARZUKI MUSTAMAR NKRI HARGA MATI, SPLAWAT TAHLIL SESUAI QUR' AN DAN HADIS TIRTOMOYO WONOGIRI 
 Nderes Kitab Kuning TV 9 Bab Qomer KH Marzuki Mustamar Episode 16 Juni 2013 
Kajian Kitab Al-Muqtathafat Li Ahli Bidayat01 KH MARZUKI MUSTAMAR_Kitab Al-Muqtathafat Li Ahli Bidayat.mp3

VIDEO KH MARZUKI MUSTAMAR DAKWA DISELURH TANAH AIR INDONESIA

 

 
 










Kajian Jumat Majlis Ilmu dan Dikir Ar Raoudhah Oktober 2013

Berikut kami bagikan koleksi mp3 kajian Majelis Ar-Raudhah pada jum'at malam yg sudah kami edit cocok untuk di simpan di HP file undah di kompres dar 130Mb menjadi 8mb saja, ini rekaman bulan oktober 2013 yang bisa Anda download  gratis  monggo…

Jumat, 25 Oktober 2013

Kitab Syamail Rasul Bab 2 Bagian ke 3 Menggambarkan suasana kamar dan perabot beliau yang sangat sederhana

Pembacaan kitab Syamail Rasul oleh Habib Taufiq Baraqbah
Menggambarkan suasana kamar dan perabot beliau yang sangat sederhana
Dari Ummul mukminin hafshah binti Umar bin Khathab RA, beliau di tanya tentang bagaimana tempat tidur Rasulallah shallallahu ‘alaihi wasallam di rumah beliau hafshoh. Maka beliau menjawab bahwa tempat tidur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebuah kain yang dilipat menjadi dua. Kemudian pada suatu malam, ummul mukminin hafshah berkata dalam hati, “andai kain ini aku lipat menjadi 4 lipatan tentu lebih nyaman untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”. Maka dilipatlah kain itu menajdi 4 lipatan, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidur diatas kain tersebut. Keesokan harinya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “wahai hafshah, dimanakah aku engkau tidurkan malam ini?”, hafshah menjawab,” itu adalah alas tidurmu, namun aku lipat menjadi 4 lipatan dengan maksud engkau lebih nyaman tidur diatasnya”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “kembalikan seperti sedia kala, sesungguhnya, empuknya tempat tidurku, membuatku terhalang untuk sholat malam”.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sering tidur hanya beralas tikar tanpa ada las lain dibawahnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selain punya tikar tetapi juga punya selimut. Beliau berkata, “tidak pernah datang kepadaku malaikat jibril sedang aku dalam selimut, kecuali aku sedang berselit dengan ‘aisyah”. Ini sebagai tanda bahwa ‘aisyah memiliki keistimewaan di bandingkan ummul mukminin yang lain.

Keistimewaan dan Keutamaan Bulan Dzulhijjah oleh KH Rofian Karim, 12 Oktober 2013

Mauidoh Hasanah oleh KH Rofian Karim
KH. Rofian Karim dalam mauidhohnya menerangkan bahwa betapa istimewanya orang-orang yang menghidupkan di malam malam Bulan Dzulhijjah, terlebih lagi malam antara tanggal 1 – 10 di bulan Dzulhijjah.
Bulan Dzulhijjah adalah salah satu dari 4 bulan yang dimulyakan Oleh Allah SWT. Dalam Surat At Taubah ayat : 36, Allah Berfirman :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya : Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram . Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri  kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Kitab Syamail Rasul Menjelaskan tentang kehidupan ahlul bait (keluarga) Rasulullah SAW – Bagian ke 2


Pembacaan kitab Syamail Rasul oleh Habib Taufiq Baraqbah
Menjelaskan tentang kehidupan ahlul bait (keluarga) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu beliau meriwayatkan suatu saat sayyid hasan dan sayyid husein cucu dari Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam sedang ditimpa sakit yang tidak kunjung sembuh, maka Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam datang mengunjungi beliau berdua, dan begitu pula seluruh sahabat mengunjungi kedua cucu Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam tersebut, kemudian Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam berkata “ya abal hasan (Imam Ali Bin Abi Tholib), seandainya engkau bernadzar kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala demi kesembuhan mereka berdua”, kemudian Imam Ali Bin Abi Tholib berkata “seandainya mereka berdua disembuhkan, maka saya bernadzar berpuasa selama 3 hari sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala” kemudian Sayyidah Fatimah Azzahra istri dari Imam Ali bin Abi Tholib, Ibunda dari Sayyid Hasan dan Sayyid Husein juga bernadzar hal yang sama. Kemudian pelayan beliau yang bernama Juwairiyah/Nuwaibah/Fiddhoh juga bernadzar pula hal yang sama.

Keutamaan Orang Yang Meninggal di Makkah oleh Habib Hamdi bin Muhsin Al Hamid, 19 Oktober 2013

Mauidoh Hasanah oleh Habib Hamdi bin Muhsin Al Hamid
Keutamaan Orang Yang Meninggal di Makkah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seseorang akan di bangkitkan dalam keadaan dia meninggal”. Jika seseorang meninggal dalam keadaan baik maka juga akan di bangkitkan dalam keadaan baik. Demikian pula sebaliknya. Maka pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita nanti?.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”sesungguhnya salah seorang di antara kalian yang dari kecil melakukan amalan ahli surga, sehingga jarak antara surga dan dia hanya tinggal satu dziro’ (satu hasta). Tapi di akhir hayatnya dia melakukan amalan ahli neraka dan dimatikan dalam keadaan su’ul khotimah”. Maksud dari hadits ini adalah bagaimanapun amal kebaikan  yang kita lakukan janganlah berbangga diri. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam saja yang telah di ampuni segala dosanya masih berdoa memohon ampun kepada Allah Subhanahu wata’ala. Kenapa Kita yang amalnya jauh dari sempurna merasa paling utama diantara yang lain.

Di kota Tarim provinsi Hadramaut Yaman, ada seorang ulama’ besar yang saat ini masih hidup yaitu Habib Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Shihab. Di masjid Syeikh bin Ali, beliau setiap senin malam ba’da maghrib ada pembacaan maulid Ad Diba’i. Dalam setiap ceramah beliau setelah maulid, beliau selalu mengulang-ulang hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang berarti “dua perkara pangkal segala kebaikan. Pertama adalah berbaik sangka kepada Allah. Kedua berbaik sangka kepada hamba Allah”
Habib Abrurrahman Assegaf seorang wali besar di tarim mengatakan “andai aku mengetahui satu ucapan tasbihku di terima oleh Allah, niscaya aku jamin penduduk tarim akan makan daging selama satu minggu”.  di tarim jaman dulu jarang sekali makan daging, makanan sehari harinya adalah roti. Orang-orang tarim mempunyai ilmu yang terbentuk dari Madrasatun Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka kita harus berbaik sangka, ditakutkan di akhir hayat kita dimatikan dalam keadaan su’ul khotimah.
Nabi melanjutkan haditsnya, ”sesungguhnya ada diantara kalian yang sejak kecil melakukan perbuatan ahli neraka, sehingga jarak antara dia dan neraka tinggal satu hasta, tetapi ketentuan Allah berubah, di akhir hayatnya dia bertaubat, maka dia di matikan dalam keadaan khusnul khotimah”. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah Subhanahu wata’ala berfirman, “wahai hambaku, sesungguhnya kalian memohon ampun kepadaku pada malam hari, sedangkan kalian bermaksiat di siang hari. Maka aku ampuni karena tidak mengurangi sedikitpun dari kerajaanku”. Kita saja yang enggan minta ampun kepada Allah. Amal seseorang tergantung pada akhirnya. Semoga dosa kita diampuni, dan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
Apakah seseorang yang tidak berziarah ke makam kedua orang tuanya dikatakan durhaka? Maka jawabnya adalah tidak. Kita membacakan fatihah setiap hari selesai sholat fardlu, itupun termasuk berbakti kepada orang tua.
Wallahu A’lam Bishawab.