PANDUAN SHOLAT GERHANA MATAHARI ( Rabo, 9 Maret, 2016 ) KETENTUAN :
PRAKTEK PELAKSANAAN :
Dilanjutkan imam memulai sholat gerhana matahari dengan kaifiyah praktek sholat
gerhana sebagai berikut:
( ROKAAT PERTAMA )
BACAAN
BILAL
ketika Khatib duduk diantara dua khutbah bilal mengucap :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Khotib melanjutkan khutbah ke 2 sampai selesai.
Dan, selesailah seluruh rangkaian sholat Gerhana.
NB :Selaesai sholat disunnahkan memperbanyak hodaqoh. Semisal bisa dilakukan
dengan Kenduri bersama.
----------
KESIMPULAN :
Sholat Gerhana Matahari bisa dilakukan dengan 3 praktek :
1. Seperti nomer 1 sampai nomer 23 yakni:
Dalam satu rokaat berupa 2 kali berdiri, 2 kali fatihah, 2 kali baca surat yang
pnjang, dan 2 kali rukuk yang lama dengan bacaan tasbih dalam jumlah yang
banyak, 2 kali i’tidal. Dan setelahnya dilengkapi dengan khutbah.
2. Seperti praktek nomer 1 sampai nomer 23 yakni :
Namun surat yang dibaca cukup surat yang pendek, dan ruku’ dengan bacaan tasbih
yang tidak banyak. Dan setelah selesai sholat ditambah dengan khutbah atau
tanpa khutbah.
3. Seperti sholat rowatib (ba’diyah atau qobliyah) yakni :
Cukup 1 kali fatihah, 1 kali baca surat yang pendek, 1 kali rukuk yang tidak
lama, 1 kali i’tidal kemudian langsung sujud. Dan setelah sholat tanpa
dilengkapi khutbah.
4. Sholat Gerhana bisa dilakukan dengan bacaan sirri maupun jahr. (bacaan sirri
menurut madzhab Syafi’iy, Malikiy, hanbali. Sedang bacaan jahr adalah menurut
madzhab Hanafiy.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar