Rabu, 13 Januari 2016

Teks Khutbah Bulan Rabi'ul Awwal, MISI AGUNG RASULULLOH SAW



Teks Khutbah Bulan Rabi'ul Awwal,
MISI AGUNG RASULULLOH SAW
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وحده لاشريك له وَهُوَ جَلَّ وَعَلَى, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه بَشِيْرًا وَنَذِيْرًاُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سيّدنا مُحَمَّدٍ نِ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْمُرْتَضَى وَمَنِ اهْتَدَى بِدِيْنِ الْمُثْلَى. أما بعد, فَيَاإِخْوَانِى فِى اللهِ, أُوْصِيْنِى وَ إِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَ طَاعَتِهِ, فَمَنِ اتَّقَى فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظَيْمًا
Pada hari dan di saat yang mulia ini, serta darii mimbar yang agung ini, saya mengajak diri saya dan para jamaah sekalian : Marilah kita jaga dan tingkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Alloh SWT, apalagi di dalam situasi zaman yang benar-benar menguji kealitas dan kesempurnaan iman dan takwa kita ini. Saya berwasiat pada diri saya, dan para jamaah sekalian : Marilah kita laksanakan perintah Alloh hanya untuk menggapai keridloanNya, dan marilah kita jauhi larangan Alloh, agar hidup kita bahagia lahir dan batin, serta selamat dunia dan akhirat.
Bulan Rabiul Awwal 1437 H akan segera berakhir, dan momen kesyahduan kita akan saat-saat penting dalam kehidupan kaum Muslimin, yakni saat kelahiran junjungan dan panutan kita Nabi Muhammad SAW akan segera berlalu, maka di saat seperti ini, marilah kita mereview, memutar kembali memori ingatan sejarah tentang sosok Muhammad bin Abdullah, yang sejak saat kelahirannya telah menampakkan nuansa dan situasi yang begitu agung, hingga tentara Abrahah dari negeri Habasyah yang hendak menghancurkan ka’bah..kocar kacir, tunggang langgang dan luluh lantak oleh serangan Abaabil yang dikirim Alloh dengan senjata kerikil dari neraka sijjil.
Maka kehadiran beliau sungguh merupakan lentera di tengah kejahiliyahan manusia, dan sebagai pembawa berita gembira yang membuat optimis bagi umat manusia untuk meraih kebahagiaan hakiki, lahir dan batin, di dunia fana ini, dab di alam baqo’ besok di akherat nanti
Memang beliau Kanjeng Nabi Muhammad diutus oleh Alloh sebagai Rahmat kebahagiaan dan kesejahteraan bagi alam semesta :
وما ارسلناك إلاّ رحمة للعـالمين
Sehingga dengan diutusnya Kanjeng Nabi, maka kehidupan manusia menjadi lebih cerah terentas dari kegelapan ruhani yang berimbas pada kebrutalan jasmani, menuju terangnya pancaran ruhani yang berdampak pada kehidupan yang bermartabat,
Hadirin Sidang Jumu’ah Rahimakumulloh
Dua sisi yang dientaskan oleh Rasululloh untuk membentuk peradapan baru yang gemilang, yakni sisi ruhani yang gelap karena rapuhnya keyakinan dan keimanan, dan yang kedua adalah sisi jasmani yang brutal karena hilangnya moralitas dan etika ilahiyah, sebagaimana yang kita pahami dari sejarah, bahwa status “ jahiliyah “ yang disematkan atas kaum Qurays memang sebagai bentuk pemahaman atas bodohnya ruhani mereka karena berkeyakinan dan berkeimanan yang menyalahi standar keyakinan dan iman yang telah ditetapkan oleh Alloh SWT, dan bodohnya akhlak moralitas etika mereka yang menyimpang dari kudrat ilahiyah
Dua sisi target dakwah Rasululloh adalah :
1. Mengokohkan Pondasi keyakinan dan keimanan yang benar
Dengan diawali oleh sebuah pengakuan dan persaksian atas ke-Maha an Alloh dalam berperilaku ruhani, melalui syahadat Ilhaiyah ( Asyhadu an laa ilaaha illalloh = tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh ), dengan proses tersebut ruhani akan menjadi terbimbing dan terfokus pada ketauhidan dengan mengesakan Alloh SWT.
Sesungguhnya kelamnya ruhani kita, banyak disebabkan oleh menduanya keyakinan, di satu sisi yakin Alloh-lah yang Maha segalanya, namun di sisi lain cukup sulit mengokohkannya dalam relung kita, karena memang untuk sampai pada derajat keyakinan ruhaniyah akan keesaan Alloh seringkali dihalangi oleh interaksi materi duniawi.
Maka dengan syahadat yang diucapkan oleh lisan, ditancapkan dalam hati dan diapresiasikan pada perilaku inilah, perjalanan ruhani manusia menjadi lebih terang dan terarah, menuju satu titik Dzat Yang Maha KuasaKarena pada kenyataannya, kita tak punya apa-apa dalam hidup ini, karena semua yang ada pada kita hanyalah milik Alloh, sehingga seluruh refleksi kehidupan tidak lepas dari qudrat dan irodat Alloh,
لاحول ولا قوّة إلاّ بالله
Maka dengan misi mentauhidkan Alloh yang diemban Rasululloh ini dapat membebaskan manusia dari mempertuhankan sesuatu yang ia sendiri tidak bisa mendatangkan maslahat dan tidak dapat pula menghindarkan madhorot mara bahaya.
Sehingga proses pencerahan ruhani dengan keimanan dan keyakinan yang benar tersebut hidup manusia menjadi lebih hidup nuansa hatinya, dan proses tersebut dipatenkan Alloh dalam surah al-ikhlas
Ketergantungan hidup manusia kepada dzat Yang Maha Tunggal membuat kiprah ruhaninya menjadi lapang, maka yang dibutuhkan selanjutnya adalah menjaga konsistensi iman itu dalam ruh dengan beristiqomah dalam pelaksanaan ibadah syar’iyyah, maka misi Rasululloh yang kedua adalah :
2. Membangun moralitas etika ilahiyah
Misi kerasulan yang diemban Nabi Muhammad SAW yang kedua ini pada prinsipnya adalah menegakkan kehidupan bermoral, berbudaya dan berperadaban bagi seluruh umat manusia. Konsep moral yang dipakai dalam bahasa sehari-hari adalah dalam artian prilaku, style, gaya hidup, dan kebiasaan hidup yang berada dalam tatanan sosial yang baik, saling menghargai dan memberikan penghargaan terhadap manusia dan kemanusiaan, di mana sisi ini telah luntur dan nyaris hilang pada tata kehidupan di masa Jahiliyah,
Sesungguhnya Sejarah menjelaskan bahwa Islam hadir pada tahap awalnya justru mengembalikan kehidupan bermoral yang sudah dipraktekkan oleh umat sebelumnya. Lebih dari itu ajaran Islam memberikan makna yang lebih kuat dan lebih dalam lagi pada ajara moral. Ketika moral dimaknai sebagai relasi sosial dalam hubungan kemanusiaan , maka Rasululloh mealui ajaran Islam mengisinya dengan ajaran akhlak. Akhlak itu adalah ajaran moral yang diberi nilai dan makna penguatan pada dasar, motif dan tujuan pengabdian pada sang pencipta
akhlak yang diemban oleh Rasululloh, pada dasarnya untuk mewujudkan sikap, perilaku dan gaya hidup yang dapat menempa diri agar terbiasa bersikap, berperilaku dan memiliki gaya hidup yang sesuai dengan aturan yang digariskan oleh Allah, dan sikap ini dapat dilihat dari ekspresi lahiriyah yang sangat termotivasi oleh suasana ruhani.
Atau dengan kata lain, ketika pondasi keimanan sudah kokoh dan benar, maka akan timbul ekspresi lahiriah yang bermoral dan beretika ( berakhlakul karimah ) yang cintoh riilnya telah diemban oleh rasululloh melalui konsep ibadah syar;iyyah yang model dan style adalah ala al-Qur’an, sebagaimana jawaban Aisyah ra.saat ditanya tentang akhlak Nabi SAW., ia menjawab, bahwa akhlak Nabi SAW adalah Al-Qur`an, dan misi demikian telah ditegaskan oleh Alloh bahwa Rasululloh merupakan model/figur yang bisa dijadikan contoh dan referensi gaya hidup, sebagaimana Alloh berfirman :
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya: Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS.al-Qalam,(68);4).
Dalam dalam ayat lain juga diperkuat bahwa Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik yang bagi siapa saja memiliki iman dan keyakinan keberagamaan yang baik.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab, (33):21)
Jadi misi pembangunan moral etika ilahiyah yang diemban Nabi SAW adalah dengan pelaksanaan syariat, di mana akhlak kepada Alloh akan terbangun dengan beristiqomah dalam menjalankan ibadah khusunya ibadah mahdhoh, dan akhlak kepada sesame makhluk ( manusia, flora dan fauna dll ) akan terbangun dengan melaksanakan syari’at ibadah pula khususnya ibadah ghoiru mahdhoh yang banyak diwarnai oleh mu’amalah-mu’amalah atau hubungan antar sesama.
Maka setiap kali momen kelahiran beliau Nabi Muhammad SAW, marilah kita framaikan dengan renungan-renungan ; Betapa amat besar yang telah beliau kontribusikan demi keselamatan hidup kita manusia, baik lahir maupun batin, maka sudah sepantasnya kalau kita bersyukur kepada Alloh, dan berterima kasih kepada beliau dengan memperbanyak bersholawat dengan berbagai versi, karena dua misi yang tercakup dalam dua syahadat kita
ا شهد أن لا إله إلا الله و اشهد أن محمد ر سو ل الله
Yakni pengokohan ketauhidan dan penyempurnaan moralitas dapat membuat kehidupan ini menjadi terarah dan berperadaban
Pada akhirnya dapat disimpulkan :
1. Rasululloh diutus oleh Alloh untuk menyelamatkan manusia dari keterpurukan hidup, baik di dunia fana ini, dan juga di akherat kelak.
2. Hadiah terbesar yang tidak ada bandingannya bagi kita dari Rasululloh adalah menghidupkan ruhani dengan ketauhidan yang kokoh, melalui syahadat “ا شهد أن لا إله إلا الله
dan membangun peradaban jasmani dengan mencontoh pola hidup beliau melalui ibadah yang istiqomah dengan berpedoman pada syahadat yang ke dua “و اشهد أن محمد ر سو ل الله
3. Tidak ada alas an bagi kita untuk tidak berterima kasih, dan cara berterima kasih yang telah dicontohkan oleh Alloh dalam surah al-Ahzab 56
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Yakni dengan memperbanyak sholawat
Pada akhirnya, marilah kita berdoa mohon kepada Alloh, Semoga kita ditetapkan menjadi ummat Muhammad yang selalu diberkahi dan durahmati Alloh, dan selamat dunia hingga akherat nanti, aamiin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
Khutbah ke 2
الْحَمْدُ للهِ الَّذِى تَفَرَّدَ بِالْعِزِّ وَالْجَلاَلِ, وَإلَيْهِ وَحْدَهُ نعبد و نستعين من الفتن والظلال
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
ثمّ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُنْقِدِ مِنَ الضَّلاَلِ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ خَيْرِ آلٍ
اَمَّا بَعْدُ ) فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ:اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىّ يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ اَمِيْن يَااَللهُ يَامُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُوْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العـالمين
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar