Khutbah
Idul Fitri 1435 H/2014 (Idul Fitri Hari syukuran turunya hidayah)
Hadirin
yang dimuliakan Allah SWT
Marilah kita tingkatkan
taqwa kita kepada Allah dengan sesungguhnya taqwa, dengan menjalankan
perintah-perintah-Nya dan menjahui larangan-larangnya, dengan keyakinan
sesungguhnya tidak ada keuntungan yang yang lebih besar, melibihi taat kepada
Allah dan tidak ada bahaya yang lebih besar melebihi maksiat kepada Allah SWT.
Hadirin yang dimuliakan
Allah SWT
Baru saja kita dalam bulan
yang mulia, bulan romadhon, kemudian tanpa terasa kita telah sampai ke bulan
yang berikutnya yaitu bulan syawal. Ini adalah satu pelajaran buat kita, begitu
cepatnya kehidupan di alam dunia ini, Kemaren romadhon, sekarang syawal. Dan pasti
juga datang waktu kemaren di dunia dan sekarang sudah di aherat. Kemaren di Padang Mahsyar, sekarang
sudah di surga atau di neraka,. Dan
Pasti itu akan kita alami, tanpa bisa kita elakan dalam hari raya yang penuh
syukur ini, karena memang hari raya ini adalah hari syukuran,
Dan hendaklah kamu cukupkan bilanganya dan hendaknya
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur (Q.S AlBaqarah : 185)
Hari
ini adalah hari syukuran, syukuran atas karunia Allah SWT yang terbesar yang Allah
berikan kepada manusia, yaitu karunia hidayah. Karunia hidayah ini adalah
karunia yang di dalamnya ada segala karunia,
Bila hidayah diberikan kepada seeorang,imam yang hakiki, islam yang
hakiki, telah Allah berikan kepada seseorang, Maka sudah baiklah seluruh
kehidupannya, sudah selesailah seluruh masalahnya, dunia maupun aherat. Kalau
hidayah itu masuk ke dalam hati
seseorang, sudah selesai saat itu juga
seluruh masalah dunia dan akherat. Apapun kesulitan dunia maka berubah menjadi
rahmad, kesusahan-kesusahan mengugurkan dosa, kesulitan-kesulitan menambahkan
derajat, kegembiraan-kegembiraan disyukuri mendapatkan pahala,
orang yang mendapatkan
hidayah, berarti sudah selesai masalahnya saat itu juga di dunia ini, kalau
orang sudah mendapatkan hidayah, dapat islam dapat iman kok merasa punya
masalah , sebetulnya dia ini salah paham. Saya punya masalah sakit, itu sudah
bukan masalah, asalkan iman kamu lurus sudah bukan masalah, seumpama kamu lurus
itu bukan masalah, seumpama kamu tahu bagaimana orang-orang kafir fakir akan
masuk sorga -500 tahun sebelum orang-orang kaya, kamu akan sujud syukur karena
kemiskinan kamu.
Penderitaan-penderitaan
bukan masalah lagi. Penderitaan justru jadi rahmat. Nikmat-nikmat itu akan menjadi
tambah nikmat lagi, bila hidayah itu
masuk dalam hati seseorang, ini di dunia belum
lagi di akherat. Maka disanalah hasil hidayah itu akan kita lihat
bagaimana kenikmatan abadi telah Allah siapkan.
Maka hari ini hari kita
syukuran atas nikmat allah berikan kepada kita, kususnya nikmat terbesar,
nikmat hidayah. Tetapi disamping hari ini hari kita syukuran, hadirin yang
dimuliakan allaoh swt. Kita hari ini juga perlu merenung, sebulan romadhon tela
kita lalui, berapa kekurangan-kekurangan yang telah kita buat dalam bulan
romadhon, maka hari kita juga merasa sedih. Apakah kemarin kita mendapatkan
Lailatul Qodar, dosa kita yang lalu dan akan datang sudah diampuni oleh Alloh,
apakah kemarin waktu romadhon sudah mendapatkan pembebasan dari api neraka,
berapa banyak waktu-waktu romadhon kosong, bahkan mungkin juga dalam
kemaksiatan-kemaksiatan . maka, hari ini hati orang iman sedih, tetapi Alloh
SWT maha rohman, maha rohim, maha kasih sayang kepada hamba-nya. Kita masih dikasih
jalan keluar, adakah jalan keluar, adakah cara untuk menambal kekurangan kita
dalam bulan romadhon.kalaupun kita waktu Lailatul qodar tidur saja, apakah ada
jalan supaya kita ini mendapatkan Lailatul qodar sedangkan romadhon telah
berlalu. Romadhon berlalu, qur’anpun kita belum katam, apakah ada jalan supaya
kita mendapatkan pahala mengkhotamkan Al qur’an dalam bulan romadhon, sedangkan
kita tidak tahu romadhon tahun depan kita masih hidup atau tidak. Berapa banyak
teman kita yang kemarin romadhon masih bersama kita, kemudian sekarang sudah
dipanggil oleh Allah SWT.
Hadirin yang dimulyakan
Allah
Umat ini umat yang disayangi
oleh allah, allah pasti kasih jalan kalau kita mau apakah jalannya itu ?
Tegakan usaha dakwa, tegakan usaha dakwa dengan sebenar-benarnya, Kalau usaha
dakwa ini tegak dengan sebenar-benarnya, sehingga agama ini hidup,
dimasjid-masjid dihidupkan taklim, dihidupkan amal-amal masjid, maka tahun
depan seumpama kita sudah mati, tapi karena usaha dakwa tegak, kita dapat
pahala romadhon lagi, dapat pahala Lailatul Qodar lagi, dapat pahala
mengkhotamkan alqur’an lagi, seluruh pahala pahala yang allah berikan kepada
manusia-manusia di dunia ini akan datang, walaupun kita sudah tinggalkan dunia ini,
kalau kita mnegakkan dakwa, maka kita mendapatkan pahala terus menerus,
kalaupun romadhon kemarin kita tidak mendapatkan lalatul qodar, dengan
menegakan dakwa, kita senantiasa akan mendapatkan lailatul qodar sampai hari kiamat.
Maka
hadirin yang dimulyakan Allah SWT.
Ini hari raya
bukanlah sekedar hari syukuran, tetapi hari menguatkan niat kita dengan
sungguh-sungguh, kita tidak akan bisa menyempurnakan amal agama ini keculi dengan dakwa. Dengan dakwa kekurangan-kekurangan
kita dalam amal agama ini akan tertambal, disaat kita tidur, dapat pahalanya
orang yang amal. Di saat-saat kita sedang istirahat, dapat pahalanya orang yang
amal. Di saat-saat kita membaca al qur’an, dapat pahalanya orang yang membaca
al qur’an, karena kita menegakkan usaha untuk menghidupkan agama di seluruh
dunia, bahkan di saat kita mati, kita mendapat pahala yang terus menerus. Beruntunglah
orang yang dibuka hatinya untuk menegakan kerja dakwa ini dengan sungguh-sungguh.
Dan betul-betul rugi orang-orang yang tidak mau menegakkan dakwa ini dengan
sungguh-sungguh, sibuk dengan urusan-urusan yang lain, kalaupun dia mati dalam
keadaan iman islam, maka dia dalam kerugian besar juga ketika amal-amalnya
telah terputus,
Hadirin
yang dimulyakan Allah SWT
Dan bila usaha dakwa ini hidup dengan
sebenar-benarnya maka ini adalah suatu kemudahan-kemudahan bagi kita untuk kita
bisa amal agama untuk kita sendiri dan untuk bisa mati dalam keadaan iman dan
islam. Kalau suasana agama ada, keluarga kita pikir agama, insyah allah dalam
keadaan sakaratul amaut maupun orang-orang sekeliling kita ini akan menjadi
barokah supaya kita mudah mengingati Allah mudah mengucapkan Lailahailallaoh,
mudah mengucapkan kebaikan-kebaikan.
Tetapi hadirin yang dimulyakan allah swt, kita bayangkan
kalau kita mati disaat anak kita tidak pikir agama, istri kita tidak pikir agama,
rumah kita gelap tidak ada amalan, alangkah sulitnya waktu itu untuk kita mengucapkan
Laila haillallah, karena
orang sekitar kita semua, disekeliling kita mengajak kita kepada kelalaian,
maka hidupkan suasana agama di rumah, hidupkan suasana agama di masjid-masjid, hidupkan
suasana agama dimana-mana, dan inilah diatara maksud makna idul fitri, maka Baginda
nabi pergi ke masjid dari satu jalan, pergi ke tempat solat ied dari satu jalan,
kemudian pulang dari jalan yang lain. Diatara maksudnya kata para ulama, supaya
dalam idul fitri ini suasana agama, suasana orang berjalan mondar-mandir untuk
agama ini, tambah merata di kampung kita, ini termasuk sunnah, kalau pergi dari
jalan yang satu nanti pulang dari jalan yang lain, supayah barokahnya ied,
barokahnya susana agama itu lebih menyebar dikampung-kampung umat islam.
Hadirin
yang dimulyakan Allah swt
Perlu kita ingat juga diriwayatkan dalam beberapa hadit, bahwa
hari raya itu adalah hari yang penuh dengan barokah, yaitu Allah berfirmanpada
hari raya ini kamu telah berpuasa kurang lebihnya, kamu semua telah menunaikan
tugas-tugasmu saat ini kamu minta apa, kamu minta apa saja urusan dunia aku
akan lihat kemasalahatan kamu dan bila kamu minta urusan akhirat akan langsung
aku beri, Jadi Allah berfirman pada saat ini memberi kesempatan kepada kita
untuk berdoa kepada allah urusan dunia, urusan akhirat maka, jangan samapai
disia-siakan kesempatan yang mulia ini, kita banyak doa kepada Allah dan jangan
lupa doa untuk keluarga kita, untuk anak cucu kita ahli kampung kita dan doa untuk
seluruh umat islam, doa untuk seluruh alam, doa yang terpenting, karena hari
ini hari syukuran hidayah, doa yang terpenting adalah hidayah agar agar Alloh
turunkan hidayah untuk diri kita, keluarga kita, anak cucu kita,
tetangga-tetangga kita, dan umat islam diseluruh dunia,
Bila Allah turunkan hidayah, seperti waktu siang, panas
kemarau tiba-tiba Allah datangkan hujan seketika, kalau allah turunkan hujan,
makamusin penghujan, hijau semua, basah semua, dingin semua, Begitu juga
hadirin yng di mulyakan Allah SWT, suasana-suasana maksiat diseluruh dunia,
kekufuran kemurtatan, kebiadaban, kesemrawutan, kalau Allah turunkanhidayah
makananti tiba-tiba berubah. Suasana kasih sayang, dan Allah maha kuasa berbuat
apa sajayang Allah mau, tetapi, sudah sunatullah, datangnya hidayah itu setelah
tingkatkan usaha dakwa kita ini, sampai ke tingkatan yang ditentukan Allah SWT,
Maka kita senantiasa berdoa, senantiasa memperjuangkan agama sampai tingkatan
yang di ridhoi allah, tiba-tiba akan
datang hujan hidayah dimana-mana, sehingga kitabdapat pahala dimana-mana
sehingga kita mati tersenyum-senyum di kubur kita, semoga kita semua mendapatkan
hidayah dari Allah SWT, amin yarobal alamin,