Sabtu, 09 Maret 2013

Gus Karim Uraikan Kisah Jelang Kelahiran Nabi



Gelaran 12 malam Jamuro (Jamaah Muji Rosul) Surakarta, telah memasuki malam ke-4. Setelah tiga malam sebelumnya diselenggarakan di luar Solo, tadi malam (15/1) acara dzikir dan solawat tersebut kembali diadakan di Solo, tepatnya di kediaman keluarga H Hardono Manahan Solo.

Cuaca yang cukup bersahabat, menambah semangat ribuan jamaah untuk bisa hadir dalam acara tersebut. Usai pembacaan kitab maulid al-Barzanjiy, KH Abdul Karim Ahmad Mustofa menjelaskan bab tentang masa menjelang kelahiran Nabi Muhammad saw. Selama pelaksanaan 12 hari Jamuro, beliau menjelaskan per bab (athiril) bacaan yang ada di kitab karya Sayyid Ja’far Al-Barzanji ini.

“Menjelang pemindahan Nur Nabi Muhamamd saw, tumbuh-tumbuhan, hewan, jin dan segenap makhluk merasa gembira. Sebab sebentar lagi akan lahir sang rahmatan lil alamin.” Kata kiai yang akrab disapa Gus Karim ini.

Tahun pemindahan nur kenabian ke dalam kandungan dinamakan sanatul fathi wal ibtihaj (tahun pembukaan dan kegembiraan). Tahun itulah bumi yang telah lama kering seketika ditumbuhi tumbuh-tumbuhan seperti hamparan sutra. Buah-buahan menjadi masak, dahannya melengkung sehingga memudahkan orang yang ingin memetiknya.

Pengasuh Pesantren Al-Qur’any Az-zayyady itu kemudian melanjutkan, menjelang detik-detik kelahiran nabi saw, “Lalu datanglah dua perempuan, yakni Siti Maryam dan Siti Asiyah kepada Siti Aminah, Ibu Nabi saw.”

Maryam menenangkan Siti Aminah bahwa yang akan ia lahirkan ini lebih utama dari putranya, Nabi Isa as. Sedangkan Siti Asiyah juga menguatkan Siti Aminah, bahwa yang dialaminya ini merupakan sebuah anugerah yang luar biasa dari Allah swt. Sampai pada keterangan tersebut, beliau mengakhiri ceramahnya.

Ceramah beliau akan kembali dilanjutkan pada pergelaran Jamuro pada malam berikutnya, Rabu (16/1), yang akan diadakan di Masjid Agung Surakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar